Jumat, 06 Desember 2013

Resensi Buku Mencetak Anak Juara



Nama   : Putri ayu maulidyah
NIM    : 2817133146
Kelas   : PGMI-1E

Judul buku     : Mencetak Anak Juara
Penulis           : Susanti Febriana W.Sujiyanti
Penerbit         : Katahati
Tahun Terbit   : 2009
Tebal halaman : 228 halaman





Buku “Mencetak Anak Juara” disusun oleh Susanti, Febriana Werdiningsih, dan Sujiyanti. Buku ini diterbitkan oleh Katahati pada tahun 2009.  Anak adalah anugerah dari Sang Pencipta. Setiap anak mempunyai kelebihan dan potensi masing-masing. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengasah dan mendorong potensi yang dimiliki anak. Namun, kebanyakan orang tua mendidik anak mereka dengan cara yang salah. Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal anak. Jadi, mau seperti apa anaknya nanti, dipengaruhi oleh didikan kedua orang tuanya. Dengan hadirnya buku ini semoga dapat dijadikan sebagai referensi dalam mendidik anak. Harapannya adalah munculnya juara-juara baru yang bisa mengharumkan nama bangsa dan negara. Karena negara yang kuat adalah negara yang penduduknya bermental juara.
            Banyak orang tua yang ingin anaknya berprestasi dalam bidang akademik di sekolah. Mereka beranggapan bahwa hal itu adalah kunci kesuksesan di masa depan. Tentu anggapan ini bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Sebagai contoh Bill Gates (pemilik Microsoft), orang sukses yang dianggap tidak berhasil di sekolah. Tapi, dia mampu menjadi sangat sukses di bidangnya. Hal ini menjadi bukti bahwa kecerdasan majemuk adalah kunci sukses di masa depan.
            Menurut Howard Gardner,  kecerdasan majemuk tersebut terbagi dalam delapan jenis, yaitu
Ø  Kecerdasan Linguistik, adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif.
Ø  Kecerdasa Logis Matematis, yaitu kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah.
Ø  Kecerdasan Visual Spasial, merupakan kemampuan untuk melihat dan mangamati dunia visual dan spasial secara akurat.
Ø Kecerdasan Musikal, adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk, dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik.
Ø  Kecerdasan Interpersonal/kecerdasan sosial, yaitu kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi, dan perasaan orang lain.
Ø  Kecerdasan Intrapersonal, adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan diri sendiri.
Ø  Kecerdasan Kinestetik-Jasmani, adalah kemampuan dalam menggunakan tubuh secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran, dan perasaan.
Ø  Kecerdasan Naturalis, ialah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan, dan membuat kategori terhadap apa yang dijumpai baik di alam maupun lingkungan.
            Sebenarnya, menjadi seorang juara yang terpenting adalah juara untuk dirinya sendiri. Semua itu membutuhkan keinginan, cita-cita, serta usaha untuk menjadi seorang juara.  Setiap juara pasti memiliki mental juara seperti terampil berpikir, waspada, cerdik, optimis, pantang menyerah, serius, percaya diri, disiplin, tanggung jawab, dan mandiri.
            Selain memiliki mental juara, seorang juara juga harus mengkonsumsi makanan yang bergizi. Nutrisi dalam makanan penting untuk tumbuh kembang anak. Biasakan anak untuk sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Karena berdasarkan penelitian, anak yang melakukan sarapan pagi memiliki performa lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak sarapan. Mereka cenderung lebih fokus pada pelajaran, berperilaku lebih positif, ceria, kooperatif, gampang berteman, dan dapat memecahkan masalah dengan baik. Selain tubuh, otak juga memerlukan makanan. Brain food adalah istilah untuk beberapa jenis makanan yang dipercaya dapat merangsang pertumbuhan sel-sel dan memperbaiki fungsi otak, meningkatkan daya ingat, serta konsentrasi berpikir anak.     Salmon, telur, selai kacang, gandum murni, oat, berry, kacang-kacangan, sayuran berwarna, susu, yoghurt, serta daging sapi tanpa lemak adalah beberapa jenis brain food. Selain makanan yang bergizi seimbang, anak juga membutuhkan olahraga untuk menunjang kesehatan dan kecerdasan otak.
            Sebaiknya orang tua tidak terlalu memaksakan kehendak mereka pada anak. Karena hal ini akan membuat anak menjadi tertekan dan prestasi mereka bisa menurun. Orang tua juga sering menggunakan ancaman untuk membuat anak mereka patuh dan menurut. Tanpa disadari hal ini akan membuat anak menjadi takut dan khawatir. Selanjutnya mereka akan cenderung bergantung pada orang lain.  Orang tua harus bersikap terbuka dan jangan selalu merasa benar. Dan yang paling penting adalah jangan sampai mendidik anak dengan kekerasan. Selain pengaruh dari didikan orang tua, lingkungan juga mempengaruhi kecerdasan anak. Baik itu lingkungan keluarga, sekolah maupun tempat bermain.
            Buku “Mencetak Anak Juara” memiliki kelebihan, yaitu penulis menggunakan kalimat efektif yang bisa diterima oleh pembaca. Selain itu, antara satu bagian dengan bagian yang lain memiliki korelasi. Sehingga pembaca bisa memahami isi buku secara runtut. Buku ini juga menjelaskan secara detail tiap materi yang dibahas.
            Dalam buku “Mencetak Anak Juara” terdapat beberapa bagian yang menggunakan kalimat asing. Bagi orang tua yang kurang mengerti bahasa asing, tentu sulit memahami apa yang dimaksud penulis. Dikhawatirkan hal ini akan menimbulkan kesalah pahaman pembaca dalam mengartikan materi yang ditulis dalam buku ini.
            Buku ini sangat tepat untuk dijadikan referensi bagi orang tua, karena buku ini sangat membantu orang tua untuk lebih memahami cara menjadikan anak mereka juara. Orang tua diajarkan bagaimana cara mendidik anak dengan baik. Pada bab terakhir terdapat kisah-kisah nyata anak juara yang bisa menjadi inspirasi bagi pembaca. Jadi, bagi orang tua yang ingin memiliki anak juara bisa membaca buku ini. Dijamin akan ada hal-hal baru yang orang tua ketahui setelah membaca buku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar