Nama : Putri ayu maulidyah
NIM : 2817133146
Kelas : PGMI-1E
Judul buku :
Mencetak Anak Juara
Penulis : Susanti Febriana W.Sujiyanti
Penerbit : Katahati
Tahun
Terbit : 2009
Tebal halaman : 228 halaman
Buku “Mencetak Anak
Juara” disusun oleh Susanti, Febriana Werdiningsih, dan Sujiyanti. Buku ini
diterbitkan oleh Katahati pada tahun 2009.
Anak adalah anugerah dari Sang Pencipta. Setiap anak mempunyai kelebihan
dan potensi masing-masing. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengasah dan
mendorong potensi yang dimiliki anak. Namun, kebanyakan orang tua mendidik anak
mereka dengan cara yang salah. Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal
anak. Jadi, mau seperti apa anaknya nanti, dipengaruhi oleh didikan kedua orang
tuanya. Dengan hadirnya buku ini semoga dapat dijadikan sebagai referensi dalam
mendidik anak. Harapannya adalah munculnya juara-juara baru yang bisa
mengharumkan nama bangsa dan negara. Karena negara yang kuat adalah negara yang
penduduknya bermental juara.
Banyak
orang tua yang ingin anaknya berprestasi dalam bidang akademik di sekolah.
Mereka beranggapan bahwa hal itu adalah kunci kesuksesan di masa depan. Tentu
anggapan ini bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Sebagai contoh Bill
Gates (pemilik Microsoft), orang sukses yang dianggap tidak berhasil di sekolah.
Tapi, dia mampu menjadi sangat sukses di bidangnya. Hal ini menjadi bukti bahwa
kecerdasan majemuk adalah kunci sukses di masa depan.
Menurut
Howard Gardner, kecerdasan majemuk
tersebut terbagi dalam delapan jenis, yaitu
Ø Kecerdasan
Linguistik, adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif.
Ø Kecerdasa
Logis Matematis, yaitu kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah.
Ø Kecerdasan
Visual Spasial, merupakan kemampuan untuk melihat dan mangamati dunia visual
dan spasial secara akurat.
Ø Kecerdasan
Musikal, adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang,
membentuk, dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik.
Ø Kecerdasan
Interpersonal/kecerdasan sosial, yaitu kemampuan untuk mengamati dan mengerti
maksud, motivasi, dan perasaan orang lain.
Ø Kecerdasan
Intrapersonal, adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan
pengetahuan diri sendiri.
Ø Kecerdasan
Kinestetik-Jasmani, adalah kemampuan dalam menggunakan tubuh secara terampil
untuk mengungkapkan ide, pemikiran, dan perasaan.
Ø Kecerdasan
Naturalis, ialah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan, dan
membuat kategori terhadap apa yang dijumpai baik di alam maupun lingkungan.
Sebenarnya, menjadi seorang juara
yang terpenting adalah juara untuk dirinya sendiri. Semua itu membutuhkan
keinginan, cita-cita, serta usaha untuk menjadi seorang juara. Setiap juara pasti memiliki mental juara seperti
terampil berpikir, waspada, cerdik, optimis, pantang menyerah, serius, percaya
diri, disiplin, tanggung jawab, dan mandiri.
Selain memiliki mental juara,
seorang juara juga harus mengkonsumsi makanan yang bergizi. Nutrisi dalam
makanan penting untuk tumbuh kembang anak. Biasakan anak untuk sarapan pagi
sebelum berangkat ke sekolah. Karena berdasarkan penelitian, anak yang
melakukan sarapan pagi memiliki performa lebih baik dibandingkan dengan anak
yang tidak sarapan. Mereka cenderung lebih fokus pada pelajaran, berperilaku
lebih positif, ceria, kooperatif, gampang berteman, dan dapat memecahkan
masalah dengan baik. Selain tubuh, otak juga memerlukan makanan. Brain food adalah istilah untuk
beberapa jenis makanan yang dipercaya dapat merangsang pertumbuhan sel-sel dan
memperbaiki fungsi otak, meningkatkan daya ingat, serta konsentrasi berpikir
anak. Salmon, telur, selai kacang,
gandum murni, oat, berry, kacang-kacangan, sayuran berwarna, susu, yoghurt,
serta daging sapi tanpa lemak adalah beberapa jenis brain food. Selain makanan yang bergizi seimbang, anak juga
membutuhkan olahraga untuk menunjang kesehatan dan kecerdasan otak.
Sebaiknya orang tua tidak terlalu
memaksakan kehendak mereka pada anak. Karena hal ini akan membuat anak menjadi
tertekan dan prestasi mereka bisa menurun. Orang tua juga sering menggunakan
ancaman untuk membuat anak mereka patuh dan menurut. Tanpa disadari hal ini
akan membuat anak menjadi takut dan khawatir. Selanjutnya mereka akan cenderung
bergantung pada orang lain. Orang tua
harus bersikap terbuka dan jangan selalu merasa benar. Dan yang paling penting
adalah jangan sampai mendidik anak dengan kekerasan. Selain pengaruh dari
didikan orang tua, lingkungan juga mempengaruhi kecerdasan anak. Baik itu
lingkungan keluarga, sekolah maupun tempat bermain.
Buku “Mencetak Anak Juara” memiliki
kelebihan, yaitu penulis menggunakan kalimat efektif yang bisa diterima oleh
pembaca. Selain itu, antara satu bagian dengan bagian yang lain memiliki
korelasi. Sehingga pembaca bisa memahami isi buku secara runtut. Buku ini juga
menjelaskan secara detail tiap materi yang dibahas.
Dalam buku “Mencetak Anak Juara”
terdapat beberapa bagian yang menggunakan kalimat asing. Bagi orang tua yang
kurang mengerti bahasa asing, tentu sulit memahami apa yang dimaksud penulis. Dikhawatirkan
hal ini akan menimbulkan kesalah pahaman pembaca dalam mengartikan materi yang
ditulis dalam buku ini.
Buku ini sangat tepat untuk dijadikan
referensi bagi orang tua, karena buku ini sangat membantu orang tua untuk lebih
memahami cara menjadikan anak mereka juara. Orang tua diajarkan bagaimana cara
mendidik anak dengan baik. Pada bab terakhir terdapat kisah-kisah nyata anak
juara yang bisa menjadi inspirasi bagi pembaca. Jadi, bagi orang tua yang ingin
memiliki anak juara bisa membaca buku ini. Dijamin akan ada hal-hal baru yang
orang tua ketahui setelah membaca buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar