Senin, 30 Desember 2013

Resensi Buku Pengajaran Yang Imajinatif



 
Nama: Rikma Ratri
Kelas  : PGMI 1 (E)
NIM    : 2817133155
                              
                 Judul Buku :    PENGAJARAN YANG IMAJINATIF
                             Penulis       :  KIERAN EGAN
     Penerbit     : PT MACANAN JAYA CEMERLANG
     Tebal hal    : 1,5 cm 322 halaman
     Harga         : Rp  65.000


            Buku ini disusun oleh seorang penulis bernama Kieran Egan yang membahas mengenai cara untuk mengubah pengalaman siswa-siswi dan membantu mereka agar lebih mengetahui serta lebih kreatif di dalam pemikiran mereka. Inti dari proses pengubahan ini adalah imajinasi yang akan menjadi inti dari pembelajaran efektif  bila dikaitkan dengan tuga-tugas inti pendidikan. Pengajaran yang efektif seperti seperti cerita, ritme, sandiwara, oposisi, perantara, dan pemahaman metanaratif. Para pendidik seperti guru akan menemukan bahwa buku ini merupakan sumber yang sangat berharga untuk memahami teoristis dan strategi praktis agar dapat melibatkan secara efektif  imajinasi para siswa.
            Ada tiga bab yang ditulis oleh penulis buku ini yaitu seperangkat alat pembelajaran, seperangakat alat membaca, dan seperangkat alat pemikiran alat teoristis. Seperangkat alat pembelajaran terdapat alat-alat Kognisi Primer di dalam penjelasannya adalah cerita, metafora, lawan-lawan biner, rima,  ritme, pola, lelucon, humor, penggambaran mental, gosip, sandiwara, misteri, dan alat-alat embrionik kemampuan membaca. Jadi materi seperangkat alat pembelarjaan adalah untuk mengeksplorasi bebagai cara di mana prinsip-prinsip dan alat-alat kognisi dalam praktik sehari-hari.
 Selanjutnya materi seperangkat alat kemampuan membaca, ada beberapa alat-alat kognisi utama yang akan dimiliki oleh para siswa dalam tingat yang kebih besar atau lebih kecil ketika mereka menguasai kemapuan membaca yaitu kesan akan realita, keekstriman pengalaman, ketebatasan realita, asosiasi dengan para pahlawan, kesan dari keigintahuan, koleksi, hobi, makna ilmu pengetahuan, pemahaman narasi, kapasitas perubahan, idealisme, mengubah konteks, dan alat-alat embrionik untuk pemikiran teoristis.
  Terakhir adalah materi bab alat-alat embrionik dari pemikiran toristis yaitu dalam kelas imajinatif, khususnya dengan siswa-siswa yang membuat kemajuan baik dalam mengembangkan alat-alat kognisi kemampauan membaca. Para guru perlu mengingat rasa tertarik yang berkembang dalam skema, teori, ideologi, ide-ide metafisik pada umunya dan isi-isi lai dari dunia teoristis
            Kelebihan penulisan  buku ini yaitu banyak cara-cara yang dapat membantu guru untuk mengajarkan pelajaran yang imajinatif  pada para siswa, juga terdapat berbagai pendekatan-pendekatan yang menunjukkan bagaimana perolehan alat-alat kognitif  yang tentunya dapat mendorong perkembangan pendidikan para siswa itu sendiri.
            Kelemahan penulisan buku ini diantaranya ialah terlalu banya aspek yang dalam pembahasannya terlalu banyak  mendominasi suatu pengertian dalam satu contoh sub bab materi sehingga dalam pengertiannya terlalu berbelit-belit. Dan dalam glosarium kurang lengkap dalam kata-kata yang dianggap penting dan belum mengetahui artinya.
Marilah para guru membeli serta membaca buku Pengajaran yang Imajinatif , mengingat peran guru yang dituntut aktif dalam pengembangan pembelajaran Imajinatif serta kreatifitas pada siswa yang semakin maju.

Resensi Buku Proses Belajar Mengajar

NAMA                  : LINA FAUZIAH J.
 PRODI                  : PGMI 1E
NIM                       : 2817133217

Judul buku          : Proses Belajar Mengajar
Penulis                 : DRS. J.J.d HASIBUAN, Dip. Ed. &                                DRS. MOEDJIONO 
Penerbit              : PT REMAJA ROSDAKARYA
Cetakan               : Oktober 2012
Tebal buku          : 96 halaman
Harga                    : 20.000


               

                Menurut  Prof. Dr. Nugroho Notosusanto Alm. Ketika beliau menjabat  sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, hanya ada dua macam jabatan di dunia ini, yaitu jabatan guru dan jabatan non guru. Mengapa? Salah satu identitas jabatan guru yang membedakannya dengan jabatan non guru ialah mengajar. Mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks (a highly complexion process). Disebut kompleks karena  dituntut daripadanya kemampuan personal, profesional, dan sosial-kultural secara terpadu dalam proses belajar-mengajar. Mengajar juga dituntut integrasi penguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam  interaksi siswa. Selain itu dapat dikatakan kompleks karena mengandung unsur-unsur seni, ilmu, teknologi, pilihan nilai, dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar. Buku proses belajar- mengajar ini terdiri atas dua bagian, yaitu “Strategi Belajar-Mengajar” dan “Analisis Model Mengajar dan Pengajaran Mikro”, yang akan menjelaskan secara sistematis dan terpadu acuan berpikir tersebut di atas. Dengan buku tersebut diharapkan dapat membantu para tenaga kependidikan umumnya dan tenaga pendidikan-pengajaran khususnya dalam pengabdian melaksanakan tugas sehari-hari  melalui serbaneka perangkat kegiatan belajar dengan tujuan mengangkat martabat siswa sesuai dengan keberadaannya masing-masing.
                Buku “Proses Belajar-Mengajar” sangat menarik dan cocok untuk seorang guru maupun para pengajar yang ingin menyegarkan kembali atau meningkatkan mutu keterampilan dalam menunaikan profesinya. Buku ini disusun secara ringkas tetapi  detail dan luas isinya. Sehingga tidak membuat bosan pembaca
                Buku “Proses Belajar-Mengajar” ini disusun dengan baik dan hampir tidak memiliki kekurangan. Hanya ada sebagian kata saja dan  istilah-istilah yang kurang jelas maksudnya. Meskipun begitu, buku ini banyak memberikan manfaat. Jadi tidak akan rugi bila kita berkenan untuk membacanya. Terutama  seorang guru maupun para pengajar.

Rabu, 18 Desember 2013

Resensi Buku Pembelajaran Inovatif


Nama        : Rizka Fiokta Purnama
NIM           : 2817133164
Prodi         : PGMI 1E
Judul Buku           : Pembelajaran Inovatif
Penulis                 : Khanifatul, S.Pd.
Penerbit               : AR-RUZZ MEDIA
Tahun Terbit        : Cetakan I, 2013
                                           Tebal Buku           : 116 hlm, 14.8 X 21 cm
Harga Buku         : Rp. 23.000


Dalam proses pembelajaran, terkadang siswa sering merasakan bosan, baik karena materi ataupun cara mengajar guru yang monoton. Untuk itu, diperlukan beberapa upaya agar perhatian siswa tertuju kepada materi yangsedang diajarkan guru. Begitu juga lingkungan kelas yang kondusif dan menyenangkan, akan dapat membangkitkan semangat dan kreativitas siswa. Dengan demikian, efektivitas dalam kegiatan belajar mengajar dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan.
Di dalam buku ini membahas tentang metode-metode pembelajaran serta jenis-jenis strategi pembelajaran. Buku ini juga menjelaskan tata cara pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sewaktu pembelajaran di kelas, seperti pembelajaran dengan humor. Buku ini juga menjelaskan tentang kecerdasan emosional dan keterkaitannya dengan pola berpikir otak.
Penulis buku juga menulis tentang manfaat humor dala pembelajaran, peranan humor dalam pembelajaran, dan teknik beserta waktu yang tepat untuk melakukan humor di dalam kelas. Penulis juga berpendapat  bahwa beljar sangat efektif jika siswa dalam keadaan yang fun, maksudnya dalam keadaan fun adalah jika pada saat pembelajaran berlangsung siswa dalam kondisi terbaik untuk belajar dan tidak mendapatkan tekanan dari lingkungan maupun keluarga.
Kelebihan dalam buku ini adalah dijelaskannya secara rinci metode-metode pembelajaran yang menarik, agar siswa selalu memperhatikan penjelasan guru. Seperti halnya humor. Buku ini juga langsung memberi contoh metode pembelajarannya, misalnya contoh humor-humor yang pas untuk diberikan kepada siswa.
Buku ini juga sangat menarik untuk dibaca, karena buku ini juga menerangkan tentang kondisi dan faktor yang mempengaruhi belajar. Jadi guru tahu bagaimana waktu ataukondisi yang pas untuk murid siap di ajar atau tidaknya.
Buku ini juga sangat bermanfaat bagi praktisi pendidikan, baik guru, dosen atau lainnya tentang penggunaan humor dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Buku ini juga menjelaskan berbagai manfaat humor, baik humor di dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Selain itu, menjelaskan pula cara mengelola kelas secara efektif dan praktis dengan humor.
Pada buku ini terdapat kekurangan yang tidak terlaluterlihat, yakni ada kata-kata yang salah dalam penulisannya. Ada kalimat yang terlalu berbelit-belit, juga ada kata-kata asing yang sulit untuk dipahami.
Buku Pembelajan inovatif ini merupakan buku yang sangat tepat bagi para calon-calon guru baik SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA maupun dosen. Manfaat dari buku ini sangat banyak, dengan adanya penjelasan tentang strategi pembelajaran, maka guru akan mempunyai banyak cara untuk mengatasi, menerangkan dan mengkondisikan kelas. Seperti dengan humor, karikatur, cerita singkat (anehdot).
Jadi, buku ini sangat berguna bagi para guru/pengajar. Dan bisa jadi bila para mengajar membaca buku ini, para pengajar tidak akan mendapatkan kesulitan yang terlalu signifikan terhadap masalah yang ada di dalam pembelajaran kelas.

Resensi Buku Bijak Menghukum Siswa


Nama            : Ruriyatus Sholikah
NIM              : 2817133173
Prodi             : PGMI 1E

MENGHUKUM TANPA ADA KEKERASAN

Judul Buku                  : Bijak Menghukum Siswa
Penulis                         : Mamiq Gaza
Penerbit                       : AR-RUZZ MEDIA
Tahun Terbit                : 2012
Tebal Halaman            : 144 halaman
Ukuran                                    : 14,8x21 cm
Harga                          : -

Buku yang berjudul Bijak Menghukum Siswa ini ditulis oleh Mamiq Gaza. Diterbitkan oleh Ar-ruzz Media tahun 2012 dengan ukuran 14,8x21 cm dan ketebalan 144 halaman.
Dalam buku ini, penulis banyak membahas tentang kekerasan yang terjadi di sekolah dan di rumah. Karena hukuman menjadi sebuah pilihan dalam meluruskan sesuatu yang salah. Terkait dengan proses pemberian hukuman di buku ini terdapat kajian khusus tentang mekanisme hukuman dari A sampai Z. Buku inspiratif ini juga menjelaskan tentang berbagai pilihan teknik memodifikasi perilaku siswa yang telah menampilkan tindakan yang dianggap salah, jahat, tidak tertib atau menyimpang.
  Buku ini berisi teknik-teknik yang praktis yang bisa dijadikan sebuah referensi, agar memberikan hukuman tanpa kekerasaan. Menghukum itu bisa memberikan dampak positif dan negatif. Adapun jenis-jenis kekerasan antara lain: Kekerasan seksual,  kekerasan fisik, kekerasan emosional, kekerasan dalam bentuk penelantaran dengan membiarkan anak tanpa ada pengawasan. Dengan demikian hal yang perlu kita lakukan yaitu, menghindari berbagai bentuk kekerasan terhadap anak. Selanjutnya aktifitas  belajar anak sebaiknya melalui tahap-tahap yang menyenangkan dengan perasaan nyaman dan bahagia tanpa ada ancaman sedikitpun. Prinsip belajar dengan suasana mekanisme yang menyenangkan merupakan suatu hal yang harus terpenuhi dalam proses belajar, karena tanpa adanya unsur tersebut kegiatan belajar sering menimbulkan kecemasan dan tekanan.
 Adapun dampak pemberian hukuman antara lain: terganggunya hubungan interpersonal siswa, terganggunya interaksi sosial siswa, kesulitan tidur, mengompol ditempat tidur, sakit kepala dan sakit perut, gangguan makan, menangis sebelum berangkat sekolah dan setelah pulang sekolah (merasa terancam), tidak nyaman bersama guru di sekolah, sering meminta orangtua untuk menemani di sekolah, kemampuan harga diri rendah, luka fisik dan psikis, juga bisa berdampak trauma.
Hukuman yang baik adalah hukuman yang tidak membuat siswa menjadi trauma dengan apa yang diterimanya, karena banyak hukuman yang tanpa sadar akan berdampak trauma psikis berkepanjangan pada siswa. Ini biasanya bersifat publik (dilakukan dihadapan orang banyak), menyakiti, membuat malu, dan memberi tekanaan pada siswa. Menurut Hetty, agar pemberian hukuman bisa sukses maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu  Immadiacy merupakan pemberian  hukuman secara langsung setelah perilaku negatif muncul,  karena jika ditunda akan berakibat pada tidak terlalu efektifnya pemberian hukuman kepada anak, contingensi, yaitu memasangkan pelanggaran yang dilakukan oleh anak dengan pemberian hukuman sesegera mungkin, establishing operation, yaitu menentukan satu atau lebih perilaku lain sebagai stimulus munculnya perilaku positif.
Adapun hukuman dalam prinsip Islam yaitu, lebih bersifat pada ta’dib   (meluruskan perilaku), bukan memberikan hukuman. Biasanya dilakukan dengan cara membetulkan kesalahan berfikir terlebih dahulu, baru kemudian berlanjut pada pembetulan perilaku anak.
Di dalam buku ini terdapat kelebihan, yaitu dari sisi covernya terlihat menarik untuk dibaca dan di dalam sub bab-sub babnya banyak membahas tentang bagaimana cara untuk memberikan hukuman bagi anak secara baik tanpa   kekerasan secara terperinci. Dan banyak teknik-teknik mendidik anak yang lebih baik tanpa membuat trauma.
Selain ada kelebiahan buku ini juga mempunyai kelemahan, yaitu bahasa yang digunakan sulit dipahami karena bahasanya menggunakan bahasa asing dan baku. Dan dalam pandangan Islam terhadap hukuman penjelasanya terlalu sedikit, dan seharusnya ayat-ayat Al Qur’an dan Hadist dicantumkan juga dalam bentuk tulisan agar pembaca bisa lebih jelas ada dasar ayat-ayanya.
Buku ini sangat berguna bagi guru dan orangtua untuk dijadikan referensi,  karena buku ini banyak  inspirasi serta motivasi yang dapat mencegah kita untuk memberikan hukuman kepada anak secara berlebihan. Buku ini juga layak untuk dibaca. Oleh karena itu, marilah guru serta orangtua membaca buku ini. Karena  buku ini dapat dijadikan pedoman dalam mendidik anak tanpa kekerasan.