Nama : Ruriyatus Sholikah
NIM :
2817133173
Prodi : PGMI 1E
MENGHUKUM TANPA ADA
KEKERASAN
Judul Buku : Bijak Menghukum Siswa
Penulis : Mamiq Gaza
Penerbit : AR-RUZZ MEDIA
Tahun Terbit : 2012
Tebal Halaman : 144 halaman
Ukuran :
14,8x21 cm
Harga : -
Buku yang berjudul Bijak Menghukum Siswa ini ditulis oleh
Mamiq Gaza. Diterbitkan oleh Ar-ruzz Media tahun 2012 dengan ukuran 14,8x21 cm
dan ketebalan 144 halaman.
Dalam buku ini, penulis
banyak membahas tentang kekerasan yang terjadi di sekolah dan di rumah. Karena
hukuman menjadi sebuah pilihan dalam meluruskan sesuatu yang salah. Terkait
dengan proses pemberian hukuman di buku ini terdapat kajian khusus tentang
mekanisme hukuman dari A sampai Z. Buku inspiratif ini juga menjelaskan tentang
berbagai pilihan teknik memodifikasi perilaku siswa yang telah menampilkan
tindakan yang dianggap salah, jahat, tidak tertib atau menyimpang.
Buku
ini berisi teknik-teknik yang praktis yang bisa dijadikan sebuah referensi, agar
memberikan hukuman tanpa kekerasaan. Menghukum itu bisa memberikan dampak
positif dan negatif. Adapun jenis-jenis kekerasan antara lain: Kekerasan
seksual, kekerasan fisik, kekerasan
emosional, kekerasan dalam bentuk penelantaran dengan membiarkan anak tanpa ada
pengawasan. Dengan demikian hal yang perlu kita lakukan yaitu, menghindari
berbagai bentuk kekerasan terhadap anak. Selanjutnya aktifitas belajar anak sebaiknya melalui tahap-tahap
yang menyenangkan dengan perasaan nyaman dan bahagia tanpa ada ancaman sedikitpun.
Prinsip belajar dengan suasana mekanisme yang menyenangkan merupakan suatu hal
yang harus terpenuhi dalam proses belajar, karena tanpa adanya unsur tersebut
kegiatan belajar sering menimbulkan kecemasan dan tekanan.
Adapun dampak pemberian hukuman antara lain: terganggunya
hubungan interpersonal siswa, terganggunya interaksi sosial siswa, kesulitan
tidur, mengompol ditempat tidur, sakit kepala dan sakit perut, gangguan makan,
menangis sebelum berangkat sekolah dan setelah pulang sekolah (merasa terancam),
tidak nyaman bersama guru di sekolah, sering meminta orangtua untuk menemani di
sekolah, kemampuan harga diri rendah, luka fisik dan psikis, juga bisa
berdampak trauma.
Hukuman
yang baik adalah hukuman yang tidak membuat siswa menjadi trauma dengan apa
yang diterimanya, karena banyak hukuman yang tanpa sadar akan berdampak trauma
psikis berkepanjangan pada siswa. Ini biasanya bersifat publik (dilakukan
dihadapan orang banyak), menyakiti, membuat malu, dan memberi tekanaan pada
siswa. Menurut Hetty, agar pemberian hukuman bisa sukses maka ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu Immadiacy merupakan pemberian hukuman secara langsung setelah perilaku
negatif muncul, karena jika ditunda akan
berakibat pada tidak terlalu efektifnya pemberian hukuman kepada anak, contingensi, yaitu memasangkan
pelanggaran yang dilakukan oleh anak dengan pemberian hukuman sesegera mungkin,
establishing operation, yaitu menentukan satu atau lebih perilaku lain sebagai
stimulus munculnya perilaku positif.
Adapun
hukuman dalam prinsip Islam yaitu, lebih bersifat pada ta’dib (meluruskan perilaku), bukan memberikan
hukuman. Biasanya dilakukan dengan cara membetulkan kesalahan berfikir terlebih
dahulu, baru kemudian berlanjut pada pembetulan perilaku anak.
Di
dalam buku ini terdapat kelebihan, yaitu dari sisi covernya terlihat menarik
untuk dibaca dan di dalam sub bab-sub babnya banyak membahas tentang bagaimana
cara untuk memberikan hukuman bagi anak secara baik tanpa kekerasan secara terperinci. Dan banyak
teknik-teknik mendidik anak yang lebih baik tanpa membuat trauma.
Selain
ada kelebiahan buku ini juga mempunyai kelemahan, yaitu bahasa yang digunakan sulit
dipahami karena bahasanya menggunakan bahasa asing dan baku. Dan dalam
pandangan Islam terhadap hukuman penjelasanya terlalu sedikit, dan seharusnya
ayat-ayat Al Qur’an dan Hadist dicantumkan juga dalam bentuk tulisan agar pembaca
bisa lebih jelas ada dasar ayat-ayanya.
Buku
ini sangat berguna bagi guru dan orangtua untuk dijadikan referensi, karena buku ini banyak inspirasi serta motivasi yang dapat mencegah
kita untuk memberikan hukuman kepada anak secara berlebihan. Buku ini juga
layak untuk dibaca. Oleh karena itu, marilah guru serta orangtua membaca buku
ini. Karena buku ini dapat dijadikan
pedoman dalam mendidik anak tanpa kekerasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar